Langkah-langkah
agar siswa tidak mendapat pengaruh atau dampak negative computer :
- Memberikan penyuluhan atau pengertian pada siswa tentang dampak-dampak negatif computer.
- Jika terdapat tugas menyuruh siswa untuk mengambil referensi dari buku.
- Guru juga harus memberi contoh dan tauladan yang baik bagi siswa seperti :tidak mengaktifkan hp pada saat mengajar dan disiplin.
- Meberikan pengertian pada siswa bahwa terlalu lama di depan computer dapat merusak penglihatan
- Melarang siswa untuk tidak mengeklik link yang gak jelas atau link yang diperpendek yang bertujuan untuk menyembunyikan link aslinya (jika menurut anda link tersebut aman silahkan saja , tetapi jika menurut anda tidak aman jangan diklik).
- Memblokir situs-situs yang dianggap mempunyai dampak buruk.
- Mengurangi waktu bermain Internet atau Komputer.
- Orang tua harus mengawasi putra putrinya dalam memainkan alat teknologi
- Orang tua harus mengawasi dengan tegas terhadap putra putrinya baik kecil,remaja,atau pun dewasa
- memanfaatkan teknologi dengan baik
- membuka hal-hal yang berguna saja dalam menggunakan teknologi
- mencari kesibukan seperti memainkan alt teknologi untuk bahan belajar memperkuat keimanan dalam memainkanat teknologi untuk bahan belajar
- memperkuat keimanan dalam memainkan teknologi
- mencari sisi baik dalam bermain alat teknologi.
- Mempertimbangkan pemakaian TIK dalam pendidikan, khususnya untuk anak di bawah umur yang masih harus dalam pengawasan ketika sedang melakukan pembelajaran dengan TIK. Analisis untung ruginya pemakaian.
- Tidak menjadikan TIK sebagai media atau sarana satu-satunya dalam pembelajaran, misalnya kita tidak hanya mendownload e-book, tetapi masih tetap membeli buku-buku cetak, tidak hanya berkunjung ke digital library, namun juga masih berkunjung ke perpustakaan.
- Pihak-pihak pengajar baik orang tua maupun guru, memberikan pengajaran-pengajaran etika dalam ber-TIK agar TIK dapat dipergunakan secara optimal tanpa menghilangkan etika.
- Perlu ada kesadaran peran dan kerjasama antara seluruh pengguna lanyanan TIK.
- Menggunakan software yang dirancang khusus untuk melindungi ‘kesehatan’ anak. Misalnya saja program nany chip atau parents lock yang dapat memproteksi anak dengan mengunci segala akses yang berbau seks dan kekerasan.
- letakkan komputer di ruang publik rumah, seperti perpustakaan, ruang keluarga, dan bukan di dalam kamar anak. Meletakkan komputer di dalam kamar anak, menurut Nina akan mempersulit orangtua dalam hal pengawasan. Anak bisa leluasa mengakses situs porno atau menggunakan games yang berbau kekerasaan dan sadistis di dalam kamar terkunci. Bila komputer berada di ruang keluarga, keleluasaannya untuk melanggar aturan pun akan terbatas karena ada anggota keluarga yang lalu lalang.
- Untuk mencegah kecanduan orang tua perlu membuat kesepakatan dengan anak soal waktu bermain komputer. Sehingga pada usia yang lebih besar, diharapkan anak sudah dapat lebih mampu mengatur waktu dengan baik.
- Pemerintah sebagai pengendali sistem-sistem informasi seharusnya lebih peka dan menyaring apa-apa saja yang dapat di akses oleh para pelajar dan seluruh rakyat Indonesia di dunia maya. Selebihnya, Kementrian juga bisa menyebarkan filter berupa program software untuk menekan dampak buruk teknologi informasi. Kedua, perlu adanya dukungan dari orangtua, tokoh budaya hingga kalangan agamawan, untuk mensosialisasikan tentang saran, manfaat dan sisi positif facebook.


0 komentar:
Post a Comment